Sabtu, 26 Mei 2012

KEANEKARAGAMAN PADA MANUSIA

I.                   I  TOPIK                                    :   Keanekaragaman pada Manusia

II.                   TUJUAN                      :   Ingin Mengetahui  Keanekaragaman Genetik pada Manusia Melalui   Pengamatan Fenotip

III.                    DASAR TEORI         :  
Setiap manusia memiliki keunikan masing-masing. Tidak ada individu yang tepat sama, sekalipun pasangan kembar identik. Keturunan dari hasil perkawinan individu memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari kedua induk/orang tuanya.  Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietas-varietas (varitas) yang terjadi secara alami atau secara buatan.
Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau penyesuaian diri setiap individu dengan lingkungan. Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya (genotip). Faktor lingkungan dapat berupa nutrisi yang mempengaruhi tinggi, latihan fisik mengubah bentuk badan, berjemur dan menggelapkan kulit. Bahkan kembar identik, yang secara genetik sama pun, menampakan perbedaan fenotipe sebagai akibat dari pengalaman mereka sendiri-sendiri. Meskipun penelitian dan penyelidikan tentang peristiwa genetik (hereditas) pada manusia lebih sulit dilakukan dibandingkan dengan penyelidikan pada hewan ataupun tumbuhan. Akan tetapi, kita dapat menyelidiki keanekaragaman manusia dari keanekaragaman suatu populasi, misalnya : kita bisa mengamati variasi sifat pada manusia khususnya sifat-sifat fisik yang tampak maupun kita bisa membandingkan persamaan dan perbedaan sifat yang terbanyak dalam populasi kelas.(teachingteam.files.wordpress.com)
Keanekaragaman merupakan dasar ciri-ciri dari benda hidup. Adanya keanekaragaman genetic merupakan hasil seleksi alam dari suatu spesies terhadap lingkungannya. Manusia memperlihatkan variasi pada beberapa ciri- cirri yang dapat dilihat dengan mudah melalui fenotip (penampilannya).

Pada manusia, setiap sel somatic memiliki 46 kromosom. Dengan mikroskop cahaya, kromosom- kromosom yang terkondenasi dapat dibedakan satu dengan yang lainnya, terlihat dari penampilannya. Masing-masing kromosom memiliki suatu garis pola pita/ garis tertentu ketika diberi zat tertentu. Jika  kedua kromosom dari satiap pasangan membawa gen yang mengendalikan karakter warisan yang sama. Sebagai contoh, jika suatu gen untuk warna mata ditempatkan pada suatu lokus pada kromosom tertentu, maka homolog dari kromosom tersebut juga akan memiliki gen yang menentukan warna mata pada lokus yang setara
Pada cuping telinga di populasi kelas Pendidikan Fisika Internasional, ada cuping yang menempel dan tidak menmpel. Dimana sifat cuping telinga melekat ditentukan oleh gen resesif pada autosom. (Suryo, 1996:15)
Pada mata, diperhatikan baik-baik bahwa mata manusia warnanya berbeda-beda, tergantung dari kandungan pigmen melanin di dalam iris kecuali pada orang albino yang tidak memiliki pigmen melanin itu. Warna mata juga terpaut dari gen orang tua, jika seseorang anak menerima satu gen mata coklat dari ibu mereka dan satu gen mata coklat dari sang ayah, amaka anak tersebut akan memiliki mata yang coklat. Demikian juga jika seandainya ada seseorang yang menerima satu gen mata biru dari ibunya dan satu gen warna biru dari ayahnya maka mata dari anak tersebut juga aka berwarna biru. Akan tetapi seorang anak yang menerima satu gen biru dan satu gen coklat maka mata anak tersebut akan berwarna coklat karena gen mata coklat lebih dominan dari pada gen wana biru yang sifatnya terdesak (http://gokilbo.wordpress.com/2010/07/20 mengapa-warna-mata-manusia-ada-yang-biru-cokelat-hijau).
Glongan darah, golongan darah manusia dibagi menjadi beberapa macam. Hal ini dapat dilihat dari aglutinogen (antigen) dan aglutinin (antibodi) yang terkandung dalam darah seseorang. Penggolongan darah ini pertama kali ditemukan oleh Dr. Lendsteiner dan Donath di dalam darah manusia terdapat aglutinogen pada eritrosit dan aglutinin yang terdapat dalam plasma darah.
Penemuan Karl Landsteiner diawali dari penelitiannya, yaitu ketika eritrosit seseorang dicampur dengan serum darah orang lain, maka terjadi penggumpalan (aglutinasi), tetapi pada orang lain, campuran itu tidak menyebabkan penggumpalan darah. Menurut sistem ABO, golongan darah manusia dibedakan menjadi empat yaitu sebagai berikut
A    =  Apabila di dalam sel darah seseorang mengandung aglutinogen A dan serumnya mengandung aglutinin B
B  = apabila di dalam sel darah seseorang terdapat aglutinogen B sedangkan dalam serumnya terdapat aglutinin A
AB  = apabila di dalam sel darah seseorang terdapat aglutinogen A dan B sedangkan di dalam serumnya tidak mengandung aglutinin
O  = Apabila di dalam sel darah seseorang tidak terdapat aglutinogen sedangkan dalam serumnya mengandung aglutinin a dan B
   Darah seseorang dapat ditentukan dari orang tuanya. Apabila orang tuanya (ibu) bergolongan darah A dan ayahnya A maka anaknya bisa bergolongan darah A atau O, jika ibu bergolongan darah B dan ayahnya A maka anaknya bisa bergolongan darah A, B dan O tapi masih tergantung perhitungan Homozigot dan Heterozigot kedua golongan darah orang tuanya.(id.wikipedia.org/golongan_darah)
Hasil penyelidikan Mendel mengenai kawin silang terhadap dua varietas menghasilkan hukum-hukum yang berlaku juga untuk manusia. Dari silsilah orang, dapat kita tentukan kebenarannya melalui hukum Mendel berdasarkan keterangan- keterangan yang terkumpul. Contoh silsilah keluarga dengan daun telinga melekat dan bebas. Faktor yang membawakan daun telinga bebas adalah gen dominan, sedangkan gen resesif akan menampakkan daun telinga melekat. (id.wikipedia.org/wiki/daun_telinga)
Gen sebenarnya adalah serangkaian DNA yang merepresentasikan sebuah unit cetak biru. Gen untuk tinggi badan, atau sifat lain apapun, dapat di tentukan dalam dua atau lebih bentuk alternatif yang dikenal sebagai alel, minsalnya sifat tinggi dan sifat pendek. Jika sepasang alel pada suatu individu adalah sama, individu itu disebut homozigot bagi sifat tersebut. Suatu individu dengan sepasang faktor yang berlawanan (berbeda) disebut heterozigot atau hibrid. Alel-alel yang terdapat dalam genom merupakan penyusun genotipe suatu individu. Genotipe berinteraksi dengan lingkungan untuk menghasilkan fenotipe akhir. (George.Biologi.Hal 107)
Fenotip dapat dikatakan sebagai karakteristik atau ciri-ciri yang dapat diukur atau sifat yang nyata yang dmiliki oleh organisme. Ciri itu tampak oleh mata, seperti warna kulit atau tekstur rambut. Fenotip dapat juga diuji untuk identifikasinya, seperti pada penentuan angka respiratoris atau uji serologi tipe darah. Fenotip merupakan hasil produk-produk gen yang diekspresikan di dalam lingkungan tertentu. Namun, gen memiliki batasan-batasan di dalamnya sehingga lingkungan dapat memodifikasi fenotip.
Genotip ialah seluruh gen yang dimiliki suatu individu. Genotip yang terekpresikan menampakan fenotip pada suatu individu. Genotip yang melibatkan alel-alel pada suatu lokus tunggal dapat menghasilkan genotip yang homozigot. Keturunan  homozigot dapat dihasilkan dari galur murni.Perpaduan heterozigot dihasilkan dari alel yang berbeda. http://en.wikipedia.org/wiki/Human_genetic_variation)


 IV.            ALAT DAN BAHAN
1.      Alat Tulis
2.      Mahasiswa Pendidikan Fisika Internasional
3.      Cakram Genetika (daun telinga, ibu jari yang membengkok, warna mata, rambut, bulu pada ruas jari-jari tangan, dan golongan darah)








    V.            CARA KERJA
Menentukan ciri-ciri yang ada pada diri sesuai dengan ke enam ciri-ciri berikut :
1.       Ujung daun telinga (cuping) yang bebas dan melekat.
2.       Ibu jari yang dapat membengkok dan yang tidak.
3.       Warna mata biru dan nonbiru.
4.       Rambut yang tidak lurus dan yang lurus.
5.       Adanya rambut pada ruas tengah pada jari-jari taangan dan tidak ada rambut.
6.       Golongan darah : A, B, AB, dan O.
Memindahkan pada garis lingkaran kedua pada roda cakram tersebut, kemudian tentukan pada bagian mana sifat terdapat. Demikian selanjutnya sampai lingkaran terluar, yaitu tipe golongan darah, pilih salah satu dari keempat macam tipe golongan darah. Kemudian membaca angka yang tertulis, untuk mengkombinasi dari ciri-ciri khusus yang telah di amati.



Melaporkan angka yang telah diperoleh .
Memperoleh angka seperti yang dimiliki diri sendiri dan dari teman –teman lain
Menggunakan cakram genetika, dimulai dari bagian tengah dengan ciri yang pertama, dan menentukan apakah berada di sisi kanan atau sisi kiri dari garis vertical.
 


























 VI.            TABEL HASIL INDEK

NO
NAMA
INDEK
PERBEDAAN

1
ROSANA A. DWI A.P.
112
TINGGI
2
CANTRYA ISTI P.
128
PEREMPUAN
3
AHMAD SUBRATA
42
LAKI-LAKI
4
NOVITA ISTI K.
125

5
AULIA SILVIA A.
44
PEREMPUAN, ALIS TIDAK TEBAL
6
TITI YULIANTI
44
PEREMPUAN, ALIS TEBAL
7
ANNISA WILIS C.
63

8
DIAN PAMUNGKAS .
34

9
RANDHA AYU N.
36

10
SANDI A.
44
LAKI-LAKI, TIDAK MANCUNG
11
DANANG N.Y.
33

12
YOHAN AURINO B.P.
128
LAKI-LAKI
13
ALFIETA R.A.
112
TIDAK TINGGI
14
RATNA TRI A.
52
DAGU TIDAK LANCIP
15
NISAAURRIZA A.
42
PEREMPUAN
16
TRI YULI P.
55

17
AHMAD SYAUQI M.
44
LAKI-LAKI, MANCUNG
18
TRI HAYATI
52
DAGU LANCIP
19
KARTIKA PUSPITA .
118

20
PURWITA H.
108

21
ARUNDINA R.
101

22
WAHYUASIH DWI R.
50



VII. PEMBAHASAN
Topik dari praktikum ini adalah “keanekaragaman pada manusia”. Tujuan dari praktikum ini adalah ingin mengetahui keanekaragaman genetik pada manusia melalui pengamatan fenotip. Fenotip merupakan/dapat dikatakan sebagai karakteristik atau ciri-ciri yang dapat diukur atau sifat yang nyata yang dimiliki oleh organisme. Ciri ini tampak oleh mata, seperti warna kulit, tekstur rambut, warna mata biru atau non biru, mata sipit, dll.
Variasi genetik manusia merupakan keanekaragaman gen yang menunjukan jumlah total dari karakteristik gen yang dapat diamati pada manusia. Setiap manusia memiliki gen-gen yang berbeda-beda. Tidak ada dua orang manusia yang secara genetik sama meskipun mereka kembar identik. Adanya perbedaan gen tersebut terjadi baik pada tingkat spesies maupun tingkat populasi. Perbadaan pada tingkat spesies maupun tingkat populasi. Perbedaan gen pada tingkat spesies dapat terlihat dari adanya variasi fenotip pada setiap individu.
Dengan bantuan cakram genetika kita dapat melihat adanya keanekaragaman gen manusia melalui tampilan fenotipnya. Dalam praktikum kali ini, variasi fenotip yang akan diamati dari 22 orang praktikan meliputi:
a)      Ujung daun telinga (cuping) yang bebas dan melekat.
b)      Ibu jari yang dapat membengkok dan yang tidak.
c)      Warna mata biru dan nonbiru.
d)     Rambut yang tidak lurus dan yang lurus.
e)      Adanya rambut pada ruas tengah pada jari-jari taangan dan tidak ada rambut.
f)       Golongan darah : A, B, AB, dan O.
Dalam pengisian cakram genetika setiap mahasiswa diminta mengisi cakram genetika sesuai dengan ciri-ciri yang ada. Praktikan mengisi sesuai dengan cirinya, mulai dari tengah dengan ciri pertama, kemudian dilanjutkan dengan ciri berikutnya mengikuti alur cakram dan diakhiri dengan lingkaran terluar golongan darah, kemudian baca angka yang tertera/ditunjuk pada cakram. Setelah praktikan mengisi cakram genetika kemudian praktikan melaporkan angka yang diperoleh tersebut.
Setelah dilakukan pendataan hasil angka yang diperoleh didapatkan bahwa ada beberapa orang yang memiliki angka yang sama dengan praktikan yang lain, yaitu 112, 128, 42, 52, 44, seperti pada tabel pengamatan.
Yang memiliki angka 112 ada dua orang yaitu Rosana dan Alfieta.
Yang memiliki angka 128 ada dua orang yaitu Canrtiya dan Yohan.
Yang memiliki angka 42 ada dua orang yaitu Ahmad dan Nisaaurriza.
Yang memiliki angka 52 ada dua orang yaitu Ratna dan Tri Hayati.
Dan yang memiliki angka 44 ada empat orang yaitu Aulia, Ahmad Syauqi, Sandi, dan Titi.
Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa praktikan yang memiliki angka yang sama, memiliki keenam ciri (yang telah ditentukan) yang sama pula.
Cakram genetika yang menghasilkan angka 112 ada dua orang yaitu Rosana dan Alfieta. Secara keseluruhan kedua orang ini memiliki enam ciri yang sama (yang telah ditentukan) namun setelah diperhatikan kembali kedua praktikan ini masih dapat dispesifikkan lagi ciri fenotipnya (yang tampak). Diantara kedua praktikan ini Rosana lebih tinggi dari pada Alfieta.
Dari pengisian cakram genetika kelompok berikutnya memiliki angka yang sama yakni 128. Ada dua orang yaitu Cantriya dan Yohan. Keduanya memiliki enam ciri yang sama tetapi setelah dispesifikkan ada perbedaan pada jenis kelamin mereka.
Kelompok yang ketiga memiliki angka yang sama yaitu 42. Ada dua orang yaitu Ahmad Subrata dan Nisaaurriza. Keduanya memiliki enam ciri yang sama, namun setelah dibandingkan ciri fenotip yang lain Ahmad Subrata berjenis kelamin laki-laki, sedangkan Nisaaurriza berjenis kelamin perempuan.

Kelompok yang keempat memiliki angka yang sama yaitu 52. Ada dua orang Ratna dan Tri Hayati. Keduanya memiliki keenam ciri fenotip yang sama, namun setelah dibandingkan keduanya memiliki perbedaan pada dagu, yaitu Tri Hayati memiliki dagu yang lancip sedangkan Ratna memiliki dagu yang tidak lancip.
Dan kelompok yang terakhir memiliki angka yang sama yaitu 44. Ada empat orang yaitu Aulia, Ahmad Syauqi, Sandi, dan Titi. Keempat orang ini memiliki ciri fenotip yang sama namun setelah diklasifikasikan kembali ternyata ada perbedaan yang ditemukan yaitu:
·      Aulia berjenis kelamin perempuan dan memiliki alis tebal
·      Titi juga berjenis kelamin perempuan dan memiliki alis yang tidak tebal
·      Ahmad Syauqi berjenis kelamin laki-laki dan berhidung mancung
·      Sandi berjenis kelamin laki-laki dan tidak memiliki hidung yang mancung.
Dari data praktikum didapatkan data bahwa praktikan yang memiliki ciri-ciri berdasarkan angkanya, yaitu:
·         Angka 112 (Rosana dan Alfieta) Ciri : golongan darah O, tidak ada rambut di sela-sela jari, rambut lurus, ibu jari membengkok, mata nonbiru, daun telinga melekat.
·         Angka (128 Canrtiya dan Yohan) Ciri : golongan darah O, tidak ada rambut di sela-sela jari, rambut lurus, ibu jari lurus, mata nonbiru, daun telinga melekat.
·         Angka 42 (Ahmad Subrata dan Nisaaurriza) Ciri: ujung daun telinga tidak melekat, mata non biru, rambut lurus, ibu jari membengkok, ada rambut disela-sela jari, golongan darah B.
·         Angka 52 (Ratna dan Tri Hayati) Ciri : golongan darah O, ada rambut di sela-sela jari, rambut tidak lurus, ibu jari lurus, mata nonbiru, daun telinga tidak melekat.
·         Angka 44 (Aulia, Ahmad Syauqi, Sandi, dan Titi) ciri : golongan darah O, ada rambut di sela-sela jari, rambut lurus, ibu jari membengkok, mata nonbiru, daun telinga tidak melekat.
Dan untuk ciri-ciri yang tidak memiliki angka yang sama adalah :

Nama
indek
Ujung daun telinga
Warna mata
rambut
Ibu jari
rambut ruas jari
gol darah
novita isti
125
Melekat
Tdk biru
lurus
lurus
Tdk ada
A
annisa w.
63
Tidak Melekat
Tdk biru
Lurus
lurus
Tdk ada
AB
dian pamungkas
34
Tidak Melekat
Tdk biru
Tdk Lurus
bengkok
 Ada
B
randha ayu n.
36
Tidak Melekat
Tdk biru
Tdk Lurus
bengkok
Ada
O
danang n.y.
33
Tidak Melekat
Tdk biru
Tdk Lurus
bengkok
Ada
A
tri yuli p.
55
Tidak Melekat
Tdk biru
Tdk Lurus
lurus
Tdk ada
AB
kartika puspita .
118
Melekat
Tdk biru
Tdk lurus
bengkok
Tdk ada
B
purwita h.
108
Melekat
Tdk biru
lurus
bengkok
Ada
O
arundina r.
101
Melekat
Tdk biru
Tdk lurus
bengkok
 Ada
A
wahyuasih dwi r.
50
Tidak Melekat
Tdk biru
lurus
Lurus
Ada
B

Dari data yang di peroleh , rata-rata warna mata praktikan sama, yaitu non biru. Dari angka yang diperoleh dari cakram genetika, dapat di identifikasi ciri-ciri yang ada pada individu tersebut.
Berdasarkan angka yang diperoleh, meskipun memiliki angka yang sama, namun masih dapat diklasifikasikan kembali berdasar cirri-ciri lain yang tampak. Keanekaragaman dalam spesies menyebabkan pada tiap anggota spesies dapat dilihat adanya kedekatan kekerabatan satu sama lain. Semakin  banyak persamaan yang dimiliki semakin dekat kekerabatannya, sebaliknya semakin sedikit persamaan dan ciri-ciri yang dimiliki makin jauh kekerabatannya. Jadi melalui cakram genetika dapat dilihat hubungan kekerabatan antara praktikan (yang memiliki angka yang sama).
Tetapi untuk hasil data pada table memiliki angka yang berbeda semua, karena persamaan yang dimiliki hanya sedikit pada setiap praktikan maka makin jauh kekerabatannya.



VIII. KESIMPULAN
Dasar pengklasifikasian pada makhluk hidup di dasarkan pada ciri-ciri morfologi (fenotip) yang dilihat langsung secara mata untuk mengetahui keanekaragaman pada manusia yang di dasarkan pada ciri-ciri morfologinya. Ciri-ciri yang di amati yaitu dari ujung daun telinga (cuping) yang bebas dan melekat, ibu jari yang dapat membengkok dan yang tidak, warna mata biru dan nonbiru, rambut yang tidak lurus dan yang lurus, adanya rambut pada ruas tengah pada jari-jari tangan dan tidak adanya rambut,golongan darah A,B,AB, dan O dan ciri-ciri lainnya.
Persamaan fenotip antar manusia dapat kita lihat salah satunya dengan menggunakan cakram genetika. Dari hasil percobaan ini nantinya juga akan di peroleh hasil yang nilai indek nya berbeda tetapi ada juga yang nilai indek nya sama namun, meskipun nilai indek nya sama tetapi manusia ini tidak akan sama persis ,pastinya ada perbedaan perbedaan yang di temukan. Karena pada hakikatnya tidak ada individu dalam satu spesies yang benar-benar identik.


IX.  DISKUSI
1.      Apakah ada seseorang di kelas anda yang mempunyai kesamaan terhadap ke enam ciri-ciri tersebut? Yang berarti mempunyai angka yang sama dengan yang anda punyai? (Jika ada ,dapatkah anda dapat menentukan ciri-ciri ke tujuh yang dapat membedakan anda)?
      Ada, ada satu orang yang memiliki indeks yang sama dengan saya, yaitu Nisaaurriza Affifah.
      Ciri ke tujuh yang membedakan dengan saya yaitu teman saya seorang prempuan dan saya seorang laki-laki.
2.      Bagaimana ciri-ciri seseorang dengan angka 73 dapat berbeda dengan orang lainnya yang mempunyai angka 56?
Indek 73
Indek 56
Telinga melekat
Telinga tidak melekat
Ibu jari bengkok
Ibu jari tidak bengkok
Mata biru
Mata non biru
Rambut  lurus
Rambut tidak  lurus
Ada bulu disela jari-jari
Tidak ada bulu disela jari-jari
Gol darah A
Gol darah O
3.      Bagaimana ciri-ciri seseorang dengan angka 46 dapat berbeda dengan orang lainnya yang mempunyai angka 80?
      Pada bagian golongan darah, ujung daun telinga, dan warna pada mata.
Indek 46
Indek 80
Telinga melekat
Telinga tidak melekat
Ibu jari bengkok
Ibu jari bengkok
Mata non biru
Mata biru
Rambut lurus
Rambut lurus
Tidak ada bulu disela jari-jari
Tidak ada bulu disela jari-jari
Gol darah B
Gol darah O

4.      Coba laporkan melalui beberapa kelompok individual di dalam kelas anda untuk sejumlah ciri-ciri lain?
a)      Tinggi dan tidak tinggi badan
b)      Jenis kelamin(laki-laki dan perempuan)
c)      Tebal alis dan tidak tebal alis
d)     Mancung dan tidak mancung
e)      Dagu lancip dan tidak lancip
5.      Apabila pada suatu kecelakaan pesawat terbang, dua orang laki-laki dan dua orang perempuan, masing-masing berturut-turut mempunyai angka 36, 40, 44, dan 48 dapat selamat dan tinggal pada suatu pulau yang tidak berpenghuni, terpisah secara populasi dengan lainnya. Ciri-ciri yang tidak ada dapatkan pada populasi di pulau ini, yang ada di kelas anda?

36  :   Gol darah O, ada rambut di sela jari-jari, rambut tidak lurus, ibu jari bengkok, mata non biru, daun telinga tidak menempel, jenis kelamin laki-laki.
40  :   Gol darah O, tidak ada rambut di sela jari-jari, rambut tidak lurus, ibu jari bengkok, mata non biru, daun telinga tidak menempel, jenis kelamin laki-laki.
44  :   Gol darah O, ada rambut di sela jari-jari, rambut lurus, ibu jari bengkok, mata non biru, daun telinga tidak menempel, jenis kelamin perempuan.
 48 :    Gol darah O, tidak ada rambut di sela jari-jari, rambut lurus, ibu jari bengkok, mata non biru, daun telinga tidak menempel, jenis kelamin perempuan.

      Yang tidak ditemukan pada populasi di pulau ini pada kelas fisika internasional 2011adalah ciri-ciri yang mempunyai daun telinga menempel, ibu jari tidak bengkok (lurus), tidak ada yang bergolongan darah A, B, dan AB.


X.  DAFTAR PUSTAKA
Fried, George H. 2005. Biologi edisi kedua. Jakarta : erlangga
Suryo. 1986. Genetika manusia. Yogyakarta : Gadjahmada Press
Sofra,Abdul Salam M.1992. Keanekaragaman Genetik.Yogyakarta : Andi offeset
http:// id.wikipedia.org/wiki/daun_telinga.com
http://gokilbo.wordpress.com/2010/07/20 mengapa-warna-mata-manusia-ada-yang-biru-cokelat-hijau.



















LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM
KEANEKARAGAMAN PADA MANUSIA




OLEH :
Ahmad Subrata (11316244003)
Pendidikan Fisika Internasional
Semester 2

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012

1 komentar:

  1. Harrah's Casino & Resort - Mapyro
    Get 김제 출장마사지 directions, reviews and information 대구광역 출장샵 for Harrah's Casino & Resort 청주 출장마사지 in 충청북도 출장안마 Harrah's Casino and Resort - Mapyro 여수 출장마사지 - Mapyro

    BalasHapus